Selasa, 02 September 2008

Jadilah Pejuang...!!!

Kabar gembira akan kemenangan Islam telah tersebar dimana-mana, al-hamdu lillah. Hari demi hari terdengar kabar kekalahan musuh Islam di berbagai penjuru dunia. Janji Alloh sw benar-benar telah mendarat di bumi realita.

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti

mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara

Kami itulah yang pasti menang.

[QS. ash-Shaffāt (37): 171-173]

S

emua pertolongan itu adalah semata-mata anugerah Alloh sw. Hadir karena Alloh sw Maha kuat lagi Maha perkasa. Beruntung se-kali orang-orang yang Alloh sw pilih menjadi pejuang-Nya.

Alloh telah menetapkan:Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang. Sesung-guhnya Alloh Maha Kuat lagi Maha Perkasa. [QS. al-Mujādilah (58): 12]

Sesuai hikmah-Nya, di setiap keme-nangan Islam tersebut pasti ada pah-lawannya. Melalui tangan dan kiprah para pejuang (pahlawan) tersebut, Alloh sw menampakkan sunnah-sun-nah-Nya. Mereka adalah orang-orang yang menunaikan janji mereka kepada Alloh sw, menjadi pejuang di jalan-Nya. Demikianlah kehendak Alloh sw untuk menguji orang-orang beriman agar membuktikan keimanan mereka di alam nyata.

Demikianlah apabila Alloh menghen-daki niscaya Alloh akan membinasa-kan mereka tetapi Alloh hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain. [QS. Muhammad (47): 4]

Turunnya ujian dan kesulitan di ha-dapan umat ini tidak lain agar lahir pa-ra pejuang. Melalui tangan-tangan me-reka, Alloh sw menggebuk dan meng-hinakan musuh-musuh-Nya, musuh-musuh mereka juga.

Saudaraku kaum muslimin.…

Kisah para shahabat menawarkan kita telaga penghilang dahaga dalam dunia perjuangan. Mereka rm adalah manusia-manusia terpuji yang paling bersegera dalam memenuhi seruan Rabb-nya.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari go-longan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Alloh….” [QS. at-Tawbah (9): 100]

Ada poin penting dalam ayat di atas yang harus kita renungkan, yaitu:

…dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik….

Ini adalah gerbong yang memberikan peluang bagi kita untuk ikut mengisi-nya, sehingga kita pun mendapatkan:

Alloh ridha kepada mereka dan me-rekapun ridha kepada Alloh dan Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalam-nya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya.[QS. at-Tawbah (9): 100]

Syaikh Rasyid Ridha rh berkata:

“Tidak ragu lagi bahwa kebersamaan setiap orang yang beriman dengan para shahabat dalam keridaan Alloh dan pahala adalah sesuai kadar pengikutan mereka da-lam hijrah, jika mereka menghadapi situ-asi yang mengharuskan hijrah, dan serta dalam jihad mereka dengan harta dan jiwa untuk menolong Islam.” (al-Manār: 16/11)

Pertolongan adalah anugerah ter-indah dan tertinggi, karena bertujuan untuk menjadikan kalimat (agama) Alloh sw tinggi serta untuk menolong Rasul sa dan para shahabatnya (Tafsir al-Qāsimiy: 3243/9).

Maka menjadi pejuang adalah pun-cak kemuliaan sekaligus hadiah Alloh kepada hamba-hamba-Nya yang ter-pilih, tidak semuanya. Di antara de-retan orang mulia tersebut adalah al-anbiyā’ (para nabi). Setiap nabi selalu ada dan berdiri tegak di sampingnya sosok-sosok gagah yang mencintai dan membelanya, serta mati-matian meme-gang kebenaran dan menyebarkannya.

Rasululloh sa bersabda:

(( مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي، إِلاَّ كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّوْنَ وَأَصْحَابٌ، يَأْخُذُوْنَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُوْنَ بِأَمِرِهِ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوْفٌ، يَقُوْلُوْنَ مَا لاَ يَفْعَلُوْنَ، وَيَفْعُلُوْنَ مَا لاَ يُؤْمَرُوْنَ ))

Tidak ada seorang nabi pun sebelum-ku yang diutus Alloh kecuali selalu ada sosok yang menemani dan membelanya dari umatnya. Mereka senantiasa me-laksanakan sunnah dan mematuhi pe-rintah nabinya. Kemudian datang se-sudah mereka orang-orang yang me-ngatakan apa yang tidak mereka laku-kan, mengerjakan apa yang tidak dipe-rintahkan.” (HR. Muslim)

Alloh sw menjelaskan dalam al-Qur’an tentang hawāriyyun (penolong) Nabi Isa as yang bersegera menjawab seruan Rabbnya dengan cepat dan si-gap ketika:

“…Siapakah yang akan menjadi peno-long-penolongku untuk (menegakkan agama) Alloh?”. Para hawariyyin (sha-habat-shahabat setia) menjawab:Ka-milah penolong-penolong (agama) Alloh, kami beriman kepada Alloh; dan sak-sikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” [QS. Āli ’Imrān (3): 52]

Demikian halnya di sisi Nabi kita sa pun berdiri para pemberani yang men-cintai beliau sa dari kalangan Muhajirin dan orang-orang mukhlis dari golong-an Anshar yang telah berbaiat untuk me-nolong dīn Alloh sw. Tak mau keting-galan, orang-orang yang datang sete-lah mereka.

Dan orang-orang yang memberi tem-pat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), me-reka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. [QS. al-Anfāl (8): 74]

Dalam kitab-kitab terdahulu pun telah diceritakan sifat-sifat mereka:

Muhammad itu adalah utusan Alloh dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama me-reka. Kalian lihat mereka ruku dan su-jud mencari karunia Alloh dan keridha-an-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam In-jil, yaitu seperti tanaman yang menge-luarkan tunasnya. Maka tunas itu men-jadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas po-koknya. [QS. al-Fath (48): 29]

Alloh sw telah menjanjikan kepada orang-orang seperti itu dengan keber-untungan dan kemenangan.

Maka orang-orang yang beriman ke-padanya, memuliakannya, menolong-nya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang ber-untung. [QS. al-Arāf (7): 157]

Saudaraku kaum muslimin….

Zaman yang sedang kita tapaki hari ini butuh sebanyak mungkin pejuang (calon pahlawan). Di setiap medan per-juangan butuh sosok pribadi pahlawan sebagai wasīlah (perantara) turunnya pertolongan. Alloh sw pun telah me-nurunkan ayat-Nya, menyeru mereka, di antaranya adalah kita, ya kita semua.

“Hai orang-orang yang beriman, jadi-lah kamu penolong (agama) Alloh!” [QS. ash-Shaff (61): 14]

Maka jawablah segera seruan-Nya dengan memenuhi syarat-syaratnya. Supaya segera datang pertolongan-Nya. Akan tetapi ada satu hal yang jangan sampai luput dari perhatian, yaitu me-ngerti apa makna pertolongan. Jangan sampai pertolongan itu hanya sampai di alam perasaan, tidak riil di alam ke-nyataan. Atau menjalankan metode yang tidak sejalan dengan apa yang di-inginkan Rabb semesta alam. Jangan pula kita termasuk dalam apa yang di-sabdakan Rasululloh sa:

“Mereka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan, mengerjakan apa yang tidak diperintahkan.” (HR. Muslim)

Saudaraku kaum muslimin….

Jangan sampai kita diharamkan dari mendapat kemuliaan ini. Kemuliaan apa sebenarnya yang hendak kita cari? Adapun kalau kita tak mau jadi peju-ang, Alloh akan datangkan suatu ka-um sebagai pengganti manusia-manu-sia yang tak mau berjuang.

Hai orang-orang yang beriman, ba-rangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang Alloh mencintai mereka dan merekapun men-cintai-Nya, yang bersikap lemah lem-but terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Alloh, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Alloh, diberikan-Nya kepada siapa yang dike-hendaki-Nya dan Alloh Maha luas (pem-berian-Nya), lagi Maha mengetahui. [QS. al-Māidah (5): 54]